Hatchiiiiiii, hatchiiiiiiiiiiiiiiiii......
Terdengar suara bersin yang amat sangat keras itu dari kamar sebelah.
Cika merasa penasaran dengan suara bersin yang baru saja ia dengar tadi, maka tanpa pikir panjang Cika pun mengendap-endap ke dalam kamar 204 yang treletak tepat di sebelah kamar hotelnya.
"Kreeeeek"
Suara pintu pun berdecit, ketika Cika berusaha membuka dengan pelan pintu tersebut.
"Siapa itu?" Suara laki-laki yang agak berat itu terdengar sedikit tinggi intonasinya.
Cika bingung, apakah ia harus menjawab pertanyaan laki-laki tersebut atau langsung lari dan kembali ke kamar hotelnya.
Akhirnya,Cika memutuskan untuk menjawab pertanyaan laki-laki tersebut.
"Maaf, saya Cika Amalia penghuni kamar sebelah. tadi saya mendengar ada suara bersin yang sangat keras dari kamar ini, makanya saya langsung kemari dan ternyata sebelum masuk suara bapak terdengar sangat galak makanya saya tidak berani masuk ke dalam kamar bapak" Aku Cika dengan sangat polos.
"Hahahahahaha". Laki-laki itu pun tertawa terbahak-bahak.
Cika pun merasa seperti badut," memangnya kata-kata gue barusan ada yang lucu ya". Gumamnya kecil.
"Erik Wibisana" Ucap lelaki itu.
"Hah?" Cika tidak jelas mendengar apa yang baru saja di katakan oleh lelaki itu.
"Iya nama gue, Erik Wibisana. Oia,btw jangan panggil gue 'bapak' lagi ya haha, sini lo masuk aja". Ajak si Erik
Cika pun memasuki kamar itu dengan sangat hati-hati, takut di kira fitnah jika ia masuk kamar lelaki sendirian soalnya.
Dengan masih menunduk Cika memperkenalkan dirinya "Nama gue Cika Amalia, gue penghuni kamar sebelah yang baru kemarin malam menginap di hotel ini." Ucap Cika
"Oh, jadi kemaren malem itu elo yang bikin keributan di kamar sebelah" Balas Erik
Cika pun dengan spontan menatap kedua mata Erik.
Terdengar suara bersin yang amat sangat keras itu dari kamar sebelah.
Cika merasa penasaran dengan suara bersin yang baru saja ia dengar tadi, maka tanpa pikir panjang Cika pun mengendap-endap ke dalam kamar 204 yang treletak tepat di sebelah kamar hotelnya.
"Kreeeeek"
Suara pintu pun berdecit, ketika Cika berusaha membuka dengan pelan pintu tersebut.
"Siapa itu?" Suara laki-laki yang agak berat itu terdengar sedikit tinggi intonasinya.
Cika bingung, apakah ia harus menjawab pertanyaan laki-laki tersebut atau langsung lari dan kembali ke kamar hotelnya.
Akhirnya,Cika memutuskan untuk menjawab pertanyaan laki-laki tersebut.
"Maaf, saya Cika Amalia penghuni kamar sebelah. tadi saya mendengar ada suara bersin yang sangat keras dari kamar ini, makanya saya langsung kemari dan ternyata sebelum masuk suara bapak terdengar sangat galak makanya saya tidak berani masuk ke dalam kamar bapak" Aku Cika dengan sangat polos.
"Hahahahahaha". Laki-laki itu pun tertawa terbahak-bahak.
Cika pun merasa seperti badut," memangnya kata-kata gue barusan ada yang lucu ya". Gumamnya kecil.
"Erik Wibisana" Ucap lelaki itu.
"Hah?" Cika tidak jelas mendengar apa yang baru saja di katakan oleh lelaki itu.
"Iya nama gue, Erik Wibisana. Oia,btw jangan panggil gue 'bapak' lagi ya haha, sini lo masuk aja". Ajak si Erik
Cika pun memasuki kamar itu dengan sangat hati-hati, takut di kira fitnah jika ia masuk kamar lelaki sendirian soalnya.
Dengan masih menunduk Cika memperkenalkan dirinya "Nama gue Cika Amalia, gue penghuni kamar sebelah yang baru kemarin malam menginap di hotel ini." Ucap Cika
"Oh, jadi kemaren malem itu elo yang bikin keributan di kamar sebelah" Balas Erik
Cika pun dengan spontan menatap kedua mata Erik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar