Siang ini langit begitu merindu kepada bumi.
Sampai ia meneteskan air matanya, tak perduli ada siapa di bumi langit begitu egois kala itu.
Langit merindu bukan karena iya jauh dengan bumi, bukan. Sama sekali bukan itu alasannya.
Langit merindu karena dia tidak rela bila bumi miliknya itu menjadi tempat bernaung milyaran manusia di dunia, Langit cemburu, langit egois, langit tidak ingin bumi miliknya itu dinikmati oleh manusia-manusia asing. Bumi miliknya, iya hanya miliknya.
Sampai suatu saat langit sadar keegoisannya telah membuat bumi menjauh, membuat bumi kesal, membuat bumi tak tahan lagi berada disampingnya.
Cinta membutakan semuanya. Cinta membutakan langit.
"Maafin langit bumi, langit tau ini semua emang salah langit. Langit sadar keegoisan langitlah yang telah membuat bumi jadi seperti sekarang. Menjauh. Emangnya salah kalo rasa ini 'berlebihan' buat bumi? cinta ini salah? langit terlalu lemah, langit ga kuat liat bumi bahagia sama yang lain. langit pengen cuma langit aja yang bisa bikin bumi bahagia. Bukan mereka, manusia-manusia asing itu. Langit terlalu mencintai bumi lebih dari apapun. Langit kaya gini karena langit sayang sama bumi. Sekali lagi langit minta maaf atas semua keegoisan perasaan ini. Langit cinta bumi untuk sekarang dan selamanya" Isak langit.
"Langit ga salah kok, bumi yang salah. bumi yang ga pernah sadar bahwa selama ini bumi punya langit. Bumi punya sesuatu yang paling indah di jagat raya ini. Rasa sayang langit begitu besar. bumipun begitu. bumi yang terlalu bodoh sampe-sampe ga pernah sadar bahwa hanya langit-lah yang bumi butuhkan untuk sekarang dan selamanya. Bumi cinta langit" tutur bumi.
Akhirnya langit dan bumi mengerti bahwa cinta mereka sama. tidak ada yang bisa merubah rasa itu sampai kapanpun. Ini semua tentang langit & bumi. Iya hanya mereka berdua di balik semua kisah ini. Kisah yang tidak tau kapan berakhir, dan tidak bisa habis termakan waktu.
Sampai ia meneteskan air matanya, tak perduli ada siapa di bumi langit begitu egois kala itu.
Langit merindu bukan karena iya jauh dengan bumi, bukan. Sama sekali bukan itu alasannya.
Langit merindu karena dia tidak rela bila bumi miliknya itu menjadi tempat bernaung milyaran manusia di dunia, Langit cemburu, langit egois, langit tidak ingin bumi miliknya itu dinikmati oleh manusia-manusia asing. Bumi miliknya, iya hanya miliknya.
Sampai suatu saat langit sadar keegoisannya telah membuat bumi menjauh, membuat bumi kesal, membuat bumi tak tahan lagi berada disampingnya.
Cinta membutakan semuanya. Cinta membutakan langit.
"Maafin langit bumi, langit tau ini semua emang salah langit. Langit sadar keegoisan langitlah yang telah membuat bumi jadi seperti sekarang. Menjauh. Emangnya salah kalo rasa ini 'berlebihan' buat bumi? cinta ini salah? langit terlalu lemah, langit ga kuat liat bumi bahagia sama yang lain. langit pengen cuma langit aja yang bisa bikin bumi bahagia. Bukan mereka, manusia-manusia asing itu. Langit terlalu mencintai bumi lebih dari apapun. Langit kaya gini karena langit sayang sama bumi. Sekali lagi langit minta maaf atas semua keegoisan perasaan ini. Langit cinta bumi untuk sekarang dan selamanya" Isak langit.
"Langit ga salah kok, bumi yang salah. bumi yang ga pernah sadar bahwa selama ini bumi punya langit. Bumi punya sesuatu yang paling indah di jagat raya ini. Rasa sayang langit begitu besar. bumipun begitu. bumi yang terlalu bodoh sampe-sampe ga pernah sadar bahwa hanya langit-lah yang bumi butuhkan untuk sekarang dan selamanya. Bumi cinta langit" tutur bumi.
Akhirnya langit dan bumi mengerti bahwa cinta mereka sama. tidak ada yang bisa merubah rasa itu sampai kapanpun. Ini semua tentang langit & bumi. Iya hanya mereka berdua di balik semua kisah ini. Kisah yang tidak tau kapan berakhir, dan tidak bisa habis termakan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar